Rasa Percaya Diri Anak

Rasa Percaya Diri Anak

Rasa Percaya Diri

Rasa percaya diri merupakan suatu keyakinan terhadap segala aspek yang dimiliki dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan dalam hidupnya”. Jadi orang yang percaya diri memiliki rasa optimis dengan kelebihan yang orang miliki dalam mencapai tujuan yang telah orang tentukan. “Rasa kurang percaya diri berasal dari perasaan cemas dan tidak tenang serta perasaan-perasaan lain yang mengikutinya seperti malas, kurang sabar, sulit, susah atau rendah diri” . orang akan mengalami gangguan jika timbul rasa cemas.

baca juga:Melatih Rasa Percaya Diri Sejak Dini

Percaya Diri Penting untuk anak

Pentingnya memiliki kepercayaan diri dalam pembelajaran adalah anak dapat mengaktualisasikan diri. Aktualisasi diri adalah kemampuan seseorang untuk menemukan dan mengembangkan potensi yang orang miliki. Kepercayaan diri merupakan aspek yang sangat penting bagi sesorang untuk dapat mengembangkan potensinya. Jika seseorang memiliki bekal kepercayaan diri yang baik, maka individu tersabut akan dapat mengembangkan potensinya dengan mantap. Namun jika seseorang memiliki kepercayaan diri rendah, maka individu tersebut cenderung menutup diri. Orang akan melakukan perbuatan kurang baik ketika menghadapi kesulitan, canggung dalam menghadapi orang, dan sulit menerima realita dirinya.

Anak akan lebih berani dalam menjawab pertanyaan jika memiliki kepercayaan diri baik ketika berada di depan umum. Selain itu meningkatkan komunikasi dengan baik, memiliki ketegasan, mempuyai penampilan diri yang baik, dan mampu mengendalikan perasaan. Memiliki kepercayaan diri yang tinggi dalam diri anak dapat membantu mencapai prestasi dan hasil belajar yang lebih baik lagi. Anak yang ragu terhadap kemampuan diri sendiri atau tidak percaya diri saat pembelajaran biasanya kurang dapat berbicara. orang juga akan kesulitan dalam menyampaikan pesan kepada orang lain. Dengan begitu akan terjadi proses perubahan dalam diri anak bukan hanya pada hasil belajar. akan tetapi juga pada perilaku dan sikap anak, yaitu keberanian, keaktifan, dan aktualisasi diri anak saat proses belajar mengajar. Anak memutuskan untuk bergabung dalam pergaulannya jika anak memiliki rasa percaya diri yang tinggi.

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *