Proses Pertumbuhan Anak Secara Berkesinambungan

Proses Pertumbuhan Anak Secara Berkesinambungan

Proses Pertumbuhan

Proses pertumbuhan anak merupakan salah satu kejadian alami yang dapat terjadi pada anak. pertumbuhannya sesuai dengan usia dan karakteristik keturanan dan pengaruh dari lingkungan sekitar. Semua dimensi pertumbuhan terjadi secara teratur dan dalam urutan yang dapat diramalkan. Walaupun prosesnya terjadi secara reguler dan teratur hasilnya tidak seragam. Fase-fase perkembangan manusia terjadi penggandaan sel-sel (yang disebut incremental growth) dan berlanjut dengan adanya perbedaan-perbedaan. Kekhususan menjadi sangat perlu demi ketahanan sel-sel yang tumbuh secara cepat. Pertumbuhan berlanjut dalam dan melalui sel-sel yang berbeda-beda serta membangkitkan jaringan dari sistem organ.

baca juga:Interaksi Keturunan Lingkungan dan Perkembangan Anak

Karena pertumbuhan merupakan proses yang berkesinambungan dan teratur, kita dapat mengenal pola pertumbuhan bagi kebanyakan anak. Setiap anak (kecuali yang mengalami kelainan) bergerak melalui tahap-tahap yang sama dengan karakteristik yang manusiawi. Tahap-tahap ini dihubungkan dengan aspek-aspek pertumbuhan seperti pengukuran fisik, perkembangan organ-organ, dan kematangan fungsi perilaku. Keteraturan pola perkembangan dari konsepnya jelas. Kematangan struktur dan badan dari berbagai urutan akan berfungsi dengan karakteristik tertentu yang memungkinkan seseorang berinteraksi dengan lingkungannya. Karena itu pola perilaku yang dihasilkan akan muncul dalam urutan yang teratur, misalnya dalam perkembangan bahasa dan perilaku sosial. Urutan normatif perkembangan motorik berlangsung sesuai dengan struktur perkembangan fisik melalui rangkaian perubahan-perubahan yang terjadi pada kematangan otot-otot, saraf, dan organ-organ. Dengan perkembangan yang simultan (serempak) pada postur dan gerakan anak yang pada awalnya belum dapat mengendalikan mata, tangan, dan jari-jarinya.

Objek Pertumbuhan

Perkembangan  yang terjadi pada mata-tangan-mulut merupakan koordinasi dalam melihat, meraba, menjangkau, dan menjajaki objek-objek. Pandangan yang hampa dan belum terarah pada bayi yang baru lahir, menunjukkan bahwa otot-otot mata tidak terkoordinasi pada waktu lahir. Koordinasi ini bertambah baik, dan pada usia tertentu bayi sudah dapat melihat objek-objek yang dekat. Usia tiga bulan dia melihat dan mengikuti objek-objek bergerak pada 180 derajat dan keadaan-keadaan sekelilingnya. Usia empat bulan pandangannya sudah jelas dan mulai melihat berbagai objek yang berbeda, terutama yang besar dan warna yang mencolok. Badannya mulai bereaksi dan tangannya secara “global” menuju objek, walaupun belum tentu berhasil menggapainya.

Pada usia lima bulan bayi mulai mencoba memfungsikan tangannya dengan batas gerak sampai sikut dan mulai “membawa” objek ke mulutnya. Sungguh menarik untuk diperhatikan perilakunya yang selalu memperhatikan tangannya sendiri. Tangan yang satu memegang tangan yang lain, seolaholah sebagai objek yang asing. Pada usia tujuh bulan kedua tangannya sudah lebih difungsikan, dengan berlatih memegang dan melepaskan pegangan.

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *