Pengembangan SAINS untuk Anak Usia Dini

Pengembangan SAINS untuk Anak Usia Dini

Pengertian Sains

Kata sains berasal dari bahasa latin ” scientia ” yang berarti pengetahuan.berdasarkan webster new collegiate dictionary definisi dari sains adalah “pengetahuan yang diperolehmelalui pembelajaran dan pembuktian” atau “pengetahuan yang melingkupi suatu kebenaran umum dari hukum – hukum alam yang terjadi misalnya didapatkan dan dibuktikan melalui metode ilmiah. Sains dalam hal ini merujuk kepada sebuah sistem untuk mendapatkan pengetahuan yang dengan menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk menggambarkan dan menjelaskan fenomena – fenomena yang terjadi di alam. Pengertian sains juga merujuk kepada susunan pengetahuan yang orang dapatkan melalui metode tersebut. atau bahasa yanglebih sederhana, sains adalah cara ilmu pengetahuan yang didapatkan dengan menggunakan metode tertentu.

Sains dengan definisi diatas seringkali disebut dengan sains murni, untuk membedakannya dengan sains terapan, yang merupakan aplikasi sains yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manusia. ilmu sains biasanya diklasifikasikan menjadi dua yaitu :

–  Natural sains atau Ilmu pengetahuan Alam

–  Sosial sains atau ilmu pengetahuan sosial

berikut ini adalah contoh dari begitu banyak pembagian bidang – bidang sains, khususnya natural sains atau IPA anatara lain:

  • BIOLOGI (Biology): Anatomi,biofisika,genetika, Ekologi, Fisiologi, taksonomi, virulogi, zoologi, dll
  • KIMIA (Chemistry): Kimia Analitik, Elektrokimia, Kimia organik, kimia anorganik, ilmu material, kimia polimer, thermokimia
  • Fisika (Physics): Astronomi, fisika nuklir, kinetika, dinamika, fisika material, optik, mekanika quantum, thermodinamika
  • Ilmu Bumi (Earth Science): Ilmi lingkungan, geodesi, geologi, hydrologi, meteorologi, paleontologi, oceanografi.

Pentingnya Sains Bagi Anak Usia Dini

Cukup sulit memunculkan suatu pengertian sains yang dapat diterima oleh semua pihak, termasuk oleh para ahli atau orang-orang yang berkecimpung dalam bidanganya. Terkadang pengertian yang satu tidak selaras, bahkan seperti bertentangan dengan pengertian lainnya. Hal ini terjadi paling tidak diakibatkan oleh 2 hal yang paling mendasar. Pertama, karena sangat luasnya ruang lingkup kajian dan eksplorasi dalam keilmuan bidang sains, sehingga memungkinkan para sainstis dalam menggali dan mengembangkannyadapat meninjau dari berbagai sudut pandang yang relative berbeda, kedua, karena sifat sains yang dinamis, yaitu berkembang terus menerus seiring dengan berbagai usaha dan explorasi manusia dari waktu ke waktu untuk menemukan hakekatnya, sehingga berbagai perspekif baru setiap kali dapat saja ditemukan dan dikemukakan kepada masyarakat.

Meskipun titik temu konsep tentang sains yang bersifat standard dan dapat diterima oleh semua fihak sulit dikemukakan, tetapi batasan-batasan yang bersifat mendasar (substansi) dapat dimunculkan dari berbagasi dimensi. Dari sudut bahasa, sains atau Science (Bahasa Inggris), berasal dari bahasa latin, yaitu dari kata Scientia, artinya pengetahuan. Tetapi pernyataan tersebut terlalu luas dalam penggunaan sehari-hari, untuk itu perlu dimunculkan kajian etimologi lainnya. Para ahli memandang batasan etimologis yang tepat tentang sains yaitu dari bahasa Jerman, hal itu dengan merujuk pada kata Wissenchaft, yang memiliki pengertian pengetahuan yang tersusun atau terorganisasikan secara sistematis.

Dari uraian diatas dapat ditarik pengertian sains secara substansial. Berdasar definisi-definisi yang telah disajikan, dapat disimpulkan bahwa sains dapat dipandang baik sebagai suatu proses, maupun hasil atau produk, serta sebagai sikap.

Tujuan pengenalan sains

Pembelajaran sains untuk anak usia dini difokuskan pada pembelajaran mengenai diri sendiri, alam sekitar dan gejala alam. Pembelajaran Sains pada anak usia dini memiliki beberapa tujuan, diantaranya yaitu :

  1. Membantu pemahaman anak tentang konsep sains dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
  2. Membantu menumbuhkan minat pada anak usia dini untuk mengenal dan memperlajari benda-benda serta kejadian di lingkungan sekitarnya.
  3. Membantu anak agar mampu menerapkan berbagai konsep sains untuk menjelaskan gejala-gejala alam san memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
  4. Membantu anak usia dini untuk dapat mengenal dan memupuk rasa cinta kepada alam sekitar sehingga menyadari keagungan Tuhan Yang Maha Esa

Materi sains bagi anak usia dini

Ada beberapa materi sains yang sesuai untuk anak prasekolah terutama usia 5-6 tahun. Pembelajaran topik-topik sains hendaknya lebih bersifat memberikan pengalaman tangan pertama (first-hand experience) kepada anak, bukan mempelajari konsep saians yang abstrak. Selain itu pembelajaran sains hendaknya mengembangkan kemampuana observasi, klasifikasi, pengukuran, mengunakan bilangan dan mengidentifikasi hubungan sebab akibat. Materi tersebut antara lain:

Mengenal gerak

Anak sangat senang bermain dengan benda-benda yang dapat bergrak, memutar, menggelinding, melenting, atau melorot. Ada beberpa kegiatan untuk mengenalkan anak dengan gerakan, antara lain:

a.Menggelinding dan bentuk benda

Materi ini menyadarkan anak akan sebab-sebab timbulnya gerakan pada benda. Kemiringan papan, bentuk benda slilidris dan kotak, halus kasarnya permukaan benda ikut mempengaruhi kecepatan gerakan. Materi ini juga dapat melatih kemampuan observasi.

b.Menggelinding dan ukuran benda

Bermain dengan cara menggelindingkan benda-benda dengan berbagai ukuran akan membantu siswa untuk mengenal bahwa besar kecil, berat ringannya suatu benda akan mempengaruhi gerak benda tersebut. Meteri ini juga melatih kemampuan observasi pada anak.

Mengenal benda cair

Bermain dengan air merupakan salah satu kesenangan anak. Pendidik dapat mengarahkan permainan tersebut agar anak dapat memiliki berbagai pengalaman tentang air. Air senantiasa menyesuaikan bentuknya dengan bentuk wadahnya. Air mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yng lebih rendah atau dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah.

Berbagai kegiatan dengan air, antara lain:

Konservasi volume

Kegiatan ini merupakan cara untuk melatih anak memahami isi atau volume benda cair. Anak Pra operasional belum dapat memahami konservasi volume (Piaget 1972). Oleh karena itu memperkenalkan anak dengan bejana yang dapat diisi akan membantu anak memahami konservasi volume. Sambil mengisi botol besar, lalu memindahkan ke botol yang lebih kecil dan sebalaiknya, anak belajar mengunakan bilangan untuk menghitung banyaknya air yang dimasukkan ke botol tersebut. Anak juga akan berlatih memahami pengertian lebih banyak dan lebih sedikit. Kegiatan ini sebaiknya dilakukan di luar kelas. Agar tidak basah, sebaiknya anak diminta memakai rompi plastik.

Tenggelam dan terapung

Kegiatan ini dapat dilakukan di kelas atau di luar kelas. Jika di kelas, beri alas plastik dan koran agar air tidak mmbasahi tempat. Tujuan kegiatan ini adalah agar anak diberi pengalaman bahwa ada benda yang tenggelam an ada yang terapung. Anak sering mengira benda yang berukuran kecil terapung dan yang besar tenggelam. Tenggelam atau terapung tidak ditentukan oleh ukuran benda melainkan oleh berat jenis benda

Membuat benda terapung

Tujuan kegiatan ini addalah untuk mengenalkan pada anak bahwa benda yang tenggelam dapat dibuat terapung. Dari kegiatan ini pula anak akan memahami, mengapa perahu yang berat dapat terapung.

Larut dan tidak larut

Sebagian benda larut ke dalam air dan sebagian lagi tidak. Gula, garam dan warna pada teh larut dalam air sehingga akan membentuk larutan. Jika larutan dibiarkan, maka akan membentuk endapan, kecuali jika airnya diuapkan semua. Benda lain tidak larut dalam air, seperti tepung, pasir dan minyak. Jika benda tersebut dicampur dengan air maka tidak akan membentuk larutan, tetapi membentuk campuran. Campuran kelihatan tidak homogen dan jika diendapkan, maka akan terlihat adanya endapan.

Air mengalir

Air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah karena gravitasi bumi. Air dari tempat yang lebih rendah dapat dialirkan ke tempat yang lebih tingi dengan menambah tekanan, misalnya dengan pompa air. Anak sangat senang bermain dengan air mengalir dan memperoleh pengalaman langsung yang kelak akan berguna untuk mempelajari sains.

Mengenal sifat berbagai benda cair

Melalui kegiatan ini anak diperkenalkan bahwa benda cair itu bermacam-macam, tidak hanya air. Benda-benda cair itu juga memiliki sifat yang berbeda.

Mengenal timbangan (neraca)

Neraca sangat baik untuk melatih anakmenghubungkan sebab akibat karena hasilnya akan nampak secara langsung.jika beban di satu lengan timbangan di tambah, maka beban akan turun. Demikian pula jika beban di geser menjauhi sumbu. Berbagai benda memiliki massa jenis berbeda. Kapas dan spon memiliki massa jenis yang lebih kecil dibanding besi dan batu, meskipun batu dan besi ukurannya kecil tetapi akan lebih berat dari kapas atau spon.

Bermain gelembung sabun

Anak sangat menyukai bermain dengan gelembung sabun. Dengan menambahkan satu sendok gliserin pada dua liter air, larutan sabun, akan diperoleeh larutan yang sabun yang menakjubkan yang dapat digunakan untuk membentuk gelembung raksasa, jendela kaca, atau bentuknya lainnya dari busa..

Mengenal benda-benda lenting

Benda-benda dari karet pada umumnya memuliki kelenturan sehingga mampu melenting jika dijatuhkan. Demikian pulla benda dari kare yang diisi udara , seperi bola basket, bola voli dan bola plastik. Anak sangat senang bermin dengan benda-benda tersebut.

Mengenal Binatang

Binatang merupakan mahluk yang menarik bagi anak-anak karena mampu merespon rangsang. Anjing, misalnya mampu mengembalikan bnda-benda yang dilemparkan pemiliknya. Anak kucing akan mengejar dan menerkam benda-benda yang bergerak. Meskipun masih diperdebatkan dari segi sanaitasi dan higienisnya, memelihara hewan peliharaan dapat mengembangkan rasa kasih dan sayang pada anak. Melalui binatang anak akan belajar banyak tentang mahluk tersebut. Oleh karena itu di nagara-negara maju, kebun binatang dilengkapi dengan pojok sains (sains center) dimana anak dapat berinteraksi dengan bintang yang jinak dan bersih sambil memperlajarinya. Ada beberapa keuntungan yang diperoleh anak jika berinteraksi dengan binatang. Pertama, anak belajar mengenal dan menghargai mahluk hidup, ia belajar bahwa mahluk hidup memerlukan makanan, papan dan kasih sayang. Kedua, anak belajar untuk menyayangi binatang yang pada akhirnya akan menumuhkan rasa kasih sayang pada mahluk hidup.

Strategi pembelajaran sains

Untung mengenalkan pembelajaran sains pada anak usia dinia dalah sebagia berikut :

Bersifat konkrit
Benda-benda yang digunakan bermain dalam kegiatan pembelajaran adalah benda yang konkrit (nyata). Pendidik tidak dianjurkan untuk menjejali anak dengan konsep-konsep abstrak. Pendidik sebaiknya menyediakan berbagai benda dan fasilitas lainnya yang diperlukan agar anak dapat menemukan sendirri konsep tersebut.

Hubungan sebab akibat terlihat secara langsung
Anak usia 5-6 tahun masih sulit menghubungkan sebab akibat yang tidak terlihat secara langsung karena pikiran mereka yang bersifat transduktif. Anak tidak dapat menghubungkan sebab-akibat yang tidak terlihat secara langsung. Jika anak melihat peristiwa secara langsung, membuat anak mampu mengetahui hubungan sebab akibat yang terjadi. Sains kaya akan kegiatan yang melatih anak menghubungkan sebab akibat.

Memungkinkan anak melakukan eksplorasi
Kegiatan sains sebaiknya memungkinkan anak melakukan eksplorasi terhadap berbagai benda yang ada disekitarnya. Pendidik dapat menghadirkan objek dan fenomena yang menarik ke dalam kelas. Misalnya guru menghadirkan induk kucing dengan anaknya, atau ulat yang akan menjadi kepompong. Anak akn merasa senang memperhatikan perilaku dan perubahan yang terjadi terhadap binatang tersebut. Bermain dengan air, magnet, balon, suara atau bayang-bayang akan membuat anak sangat senang. Anak juga akan dapat menggunakan hampir semua panca indranya untuk melakukan eksplorasi atau penyelidikan.

Memungkinkan anak menkonstruksi pengetahuan sendiri.
Sains tidak melatih anak untuk mengingat berbagai objek, tetapi melatih anak mengkonstruksi pengetahuan berdasarkan objek tersebut. Oleh karena itu kegiatan pengenalan sains tidak cukup dengan memberitahu definisi atau nama-nama objek, tetapi memungkinkan anak berinteraksi langsung dengan objek dan memperoleh pengetahuan dengan berbagai inderanya dari objek tersebut. Oleh sebab itu sangat tidak tepat jika memperkenalkan anak berbagai objek melalui gambar atau model. Anak membutuhkan objek yang sesungguhnya.

Memungkinkan anak menjawab persoalan ”apa” dari pada ”mengapa”
Keterbatasan anak menghubungkan sebab akibat menyebabkan anak sulit menjawab pertanyan ”mengapa”. Pertanyaan tersebut harus dijawab dengan logika berfikir sebab akibat. Jika anak bermain dengan air di pipal lalu anak ditanya ”apa yang akan terjadi jika ujung pipa dinaikkan?”. Anak dapat menjawab, ”air akan mengalir melalui ujung yang lain yang lebih rendah.” tidak perlu anak ditanya ”mengapa jika ujung ini dinaikkan, air akan mengali ke ujung yang lebih rendah”? Hal itu tidak akan dapat dijawab oleh anak. Sering anak menerjemahkan pertanyaan ’mengapa” dengan ”untuk apa”, sehingga pertanyaan mengapa akan dijawab ”agar” atau ”supaya” .

Share

17 thoughts on “Pengembangan SAINS untuk Anak Usia Dini

  1. Assalamu’alaikum warohmatulohi wabarakatuh🙏🙏🙏
    Nama : marliyana
    Prodi : S1 PGPAUD
    Semester : 4
    Pentingnya Sains Bagi Anak Usia Dini, Untuk itu perlu dimunculkan kajian etimologi para ahli memandang batasan etimologis yang tepat tentang sains yaitu dari bahasa Jerman, hal itu dengan merujuk pada kata Wissenchaft, yang memiliki pengertian pengetahuan yang tersusun atau terorganisasikan secara sistematis yang disimpulkan bahwa sains dapat dipandang baik sebagai suatu proses, maupun hasil atau produk, serta sebagai sikap.

    Strategi Pembelajaran Sains
    1. Bersifat konkrit
    2. Hubungan sebab akibat terlihat secara langsung
    3. Memungkinkan anak melakukan eksplorasi
    4. Memungkinkan anak menkonstruksi pengetahuan sendiri.
    5. Memungkinkan anak menjawab persoalan

  2. Cara seorang guru untuk memperkenalkan pembelajaran sains pada anak usia dini bisa digunakan dengan memperkenalkan benda benda dalam kegiatan pembelajaran menggunakan benda yang kongkrit atau nyata. Dan pendidikan tidak dianjurkan untuk menjejali anak dengan konsep abstrak pendidikan harus menggunakan dan menyediakan berbagai benda dan fasilitas lainnya yang diperlukan agar anak dapat menemukan sendiri konsep kegiatan pembelajaran tersebut

    1. Kehidupan anak usia dini tidak dapat lepas dari sains, kreativitas dan aktivitas sosial. Oleh sebab itu, guru hendaknya dapat menstimulasi anak dengan berbagai kegiatan yang terkait dengan sains dan teknologi. Kegiatan sains memungkinkan anak melakukan eksplorasi terhadap berbagai benda, baik benda hidup maupun benda tak hidup yang ada disekitarnya.
      Dengan sains dapat melatih anak menggunakan lima inderanya untuk mengenal berbagai gejala benda dan gejala peristiwa. Anak dilatih untuk melihat, meraba, membau, merasakan dan mendengar . Semakin banyak keterlibatan indera dalam belajar, anak semakin memahami apa yang dipelajari. Anak memperoleh pengetahuan baru dari hasil penginderaanya dengan berbagai benda yang ada disekitarnya. Pengetahuan yang diperolehnya akan berguna sebagai modal berpikir lanjut. Melalui proses sains, anak dapat melakukan percobaan sederhana. Percobaan tersebut melatih anak menghubungkan sebab dan akibat dari suatu perlakuan sehingga melatih anak berpikir logis.

  3. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu

    Saya dari prodi S1 PG paud semester 4

    Menurut saya pelajaran sains sangat bagus dan menarik untuk anak anak,Karena mereka bisa belajar tentang alam,dan meneliti bahkan bisa mengetahui banyak karya dari pada ilmua

    Pelajaran sains sangat menarik,tidak hany suntuk anak kecil tapi juga orang tua sekali pun

    Terima kasih kepada bapak ya g telah memberikan pengetahuan nya tentang sains
    Say asangat tertarik belajar sains tentang biologi

  4. Assalamualaikum warohmaatullahhi wabarakatuh

    Saya aini safitri dari prodi S1 Pgpaud semester 4
    Menjelaskan tentang penting pembelajaran sains untuk membantu tumbuh kembang dalam berfikir anak
    Kata sains berasal dari bahasa latin ” scientia ” yang berarti pengetahuan.berdasarkan webster new collegiate dictionary definisi dari sains adalah “pengetahuan yang diperolehmelalui pembelajaran dan pembuktian” atau “pengetahuan yang melingkupi suatu kebenaran umum dari hukum – hukum alam yang terjadi misalnya didapatkan dan dibuktikan melalui metode ilmiah.
    Materi Sains bagi Anak Usia Dini
    1. Mengenal gerak
    a. Menggelinding dan bentuk benda
    b. Menggelinding dan ukuran benda
    2. Mengenal benda cair
    Berbagai kegiatan dengan air, antara lain:
    a. Konservasi volume
    b. Tenggelam dan terapung
    c. Membuat benda terapung
    d. Larut dan tidak larut
    e. Air mengalir
    f. Mengenal sifat berbagai benda cair
    g. Mengenal timbangan (neraca)
    h. Bermain gelembung sabun
    i. Mengenal benda-benda lenting
    j. Mengenal binatang

  5. Assalamualaikum warrahmatulahi wabbarakatuh..

    Saya Putri Puspita , Prodi PG PAUD semester 4, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai,Bangkinang.

    Sains berdasarkan
    webster new collegiate dictionary. Sains dalam hal ini merujuk kepada sebuah sistem untuk mendapatkan pengetahuan yang dengan menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk menggambarkan dan menjelaskan fenomena – fenomena yang terjadi di alam.Sementara Pembelajaran sains untuk anak usia dini difokuskan pada pembelajaran mengenai diri sendiri, alam sekitar dan gejala alam. Ada beberapa materi sains yang sesuai untuk anak prasekolah terutama usia 5 sampai 6 tahun.
    Berikut materinya ;
    1. Mengenal gerak
    2. Mengenal benda cair
    3. Konservasi volume
    4. Tenggelam dan terapung
    5. Membuat benda terapung
    6. Larut dan tidak larut
    7. Air mengalir
    8. Mengenal sifat berbagai benda cair
    9. Mengenal timbangan (neraca)
    10.bermain gelembung sabun
    11. Mengenal benda lenting
    12. Mengenal binatang

    Sekian & Terimakasih
    Wassalamu’alaikum warrahmatulahi wabbarakatuh

  6. Nama : Witri Febrianti
    Nim : 2086207043
    Mata kuliah : Pengembangan Sains Untuk Anak Usia Dini
    Prodi : S1 PG-PAUD
    Semester 4a

    Menurut pendapat saya pentingnya mempelajari Pengembangan Sains untuk anak usia dini itu untuk membiasakan anak-anak mengikuti tahap-tahap eksperimen dan tak boleh menyembunyikan suatu kegagalan. Artinya, sains dapat melatih mental positif, berpikir logis, dan sistematis. Di samping itu, dapat pula melatih anak bersikap cermat, karena anak harus mengamati, menyusun prediksi, dan mengambil keputusan.

  7. Pembelajaran sains ini sangat membantu bagi anak usia dini karena dengan sains ini dapat membantu pemahaman anak tentang konsep sains dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari,membantu menumbuhkan minat pada anak usia dini untuk mengenal dan mempelajari benda-benda serta kejadian di lingkungan sekitarnya,membantu anak agar mampu menerapkan berbagai konsep sains untuk menjelaskan gejala-gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari,membantu anak usia dini untuk dapat mengenal dan memupuk rasa cinta kepada alam sekitar sehingga menyadari keagungan Tuhan Yang Maha Esa

  8. Assalamualaikum wr.wb
    Saya Jannatul Aini dari prodi PG-PAUD semester 4.
    Dari penjelasan di atas dapat saya pahami, bahwa sains adalah pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran dan pembuktian atau pengetahuan yang melingkupi suatu kebenaran umum dari hukum-hukum alam yang terjadi misalnya ilmiah. Ilmu sains biasanya diklasifikasikan menjadi dua yaitu natural sains dan sosial sains. Adapun materi sains bagi anak usia dini adalah mengenal gerak, mengenal benda cair, konservasi volume, tenggelam dan terapung, membuat benda terapung, larut tidak larut, air mengalir, mengenal sifat berbagai benda cair, mengenal timbangan, bermain gelembung sabun, mengenal benda-benda lenting, dan mengenal binatang.

  9. Pengembangan SAINS untuk Anak Usia Dini ini memberi pengetahuan melalui pembelajaran dan pembuktian dengan pentingnya sebagai suatu proses, hasil atau produk serta sikap, yang bertujuan membantu, menumbuhkan, menerapkan, dan mengenal pemahaman tentang alam sekitar, sehingga dengan adanya materi maupun strategi pembelajaran ini sangat bermanfaat bagi anak usia dini.

    1. Assalamualaikum wr.wb
      Saya Irma Safitri mahasiswa PGPAUD semester 4.
      Berdasarkan uraian di atas, kita bisa mengetahui bahwasanya sains ialah ilmu pengetahuan yang didapatkan dengan menggunakan metode tertentu. Bisa dengan metode pengamatan atau pun dengan cara eksperimen. Pentingnya sains bagi AUD yaitu untuk membantu pemahaman anak tentang konsep sains dan keterkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Untuk mengenalkan pembelajaran sains pada AUD adalah dengan cara menggunakan benda yang bersifat nyata, hubungan sebab akibat terlihat secara langsung. Contohnya: mengenal gerak, mengenal benda cair, tenggelam dan terapung, larut dan tidak larut, bermain gelembung sabun, dan lain sebagainya.

  10. Sains dalam hal ini merujuk kepada sebuah sistem untuk mendapatkan pengetahuan yang dengan menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk menggambarkan dan menjelaskan fenomena – fenomena yang terjadi di alam.

  11. Assalamualaikum
    Meri diana
    Prodi S1 Pg Paud semester 4
    Dapat menambah informasi ilmu sains yang bermanfaat pemateri menarik sesuai dengan kepakarannya sudah keren dalam menyampaikan materi dapat dipahami penjelasan pemateri sangat padat dan jelas
    Waalaikumsalam 🙏😊🙏

  12. Pembelajaran sains ini sangat membantu bagi anak usia dini karena dapat mengembangkan wawasan dan pengetahuan anak tentang lingkungan dan sekitarnya.
    Dan juga dapat Membantu anak usia dini untuk dapat mengenal dan memupuk rasa cinta kepada alam sekitar sehingga menyadari keagungan Tuhan Yang Maha Esa

  13. Pengembangan SAINS untuk Anak Usia Dini

    Pengertian Sains
    Kata sains berasal dari bahasa latin ”scientia” yang berarti pengetahuan. Definisi dari sains adalah “pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran dan pembuktian” atau “pengetahuan yang melingkupi suatu kebenaran umum dari hokum-hukum alam yang terjadi misalnya didapatkan dan dibuktikan melalui metode ilmiah.
    Ilmu sains biasanya diklasifikasikan menjadi dua yaitu:
    1. Natural sains atau Ilmu Pengetahuan Alam
    2. Sosial sains atau Ilmu Pengetahuan Sosial
    Bidang-bidang sains, khususnya natural sains atau IPA anatara lain:
    1. Biologi (Biology)
    2. Kimia (Chemistry)
    3. Fisika (Physics)
    4. Ilmu Bumi (Earth Science)

    Pentingnya Sains Bagi Anak Usia Dini
    Untuk itu perlu dimunculkan kajian etimologi para ahli memandang batasan etimologis yang tepat tentang sains yaitu dari bahasa Jerman, hal itu dengan merujuk pada kata Wissenchaft, yang memiliki pengertian pengetahuan yang tersusun atau terorganisasikan secara sistematis yang disimpulkan bahwa sains dapat dipandang baik sebagai suatu proses, maupun hasil atau produk, serta sebagai sikap.

    Tujuan Pengenalan Sains
    1. Membantu pemahaman anak tentang konsep sains dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
    2. Membantu menumbuhkan minat pada anak usia dini untuk mengenal dan mempelajari benda-benda serta kejadian di lingkungan sekitarnya.
    3. Membantu anak agar mampu menerapkan berbagai konsep sains untuk menjelaskan gejala-gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
    4. Membantu anak usia dini untuk dapat mengenal dan memupuk rasa cinta kepada alam sekitar sehingga menyadari keagungan Tuhan Yang Maha Esa

    Materi Sains bagi Anak Usia Dini
    1. Mengenal gerak
    a. Menggelinding dan bentuk benda
    b. Menggelinding dan ukuran benda
    2. Mengenal benda cair
    Berbagai kegiatan dengan air, antara lain:
    a. Konservasi volume
    b. Tenggelam dan terapung
    c. Membuat benda terapung
    d. Larut dan tidak larut
    e. Air mengalir
    f. Mengenal sifat berbagai benda cair
    g. Mengenal timbangan (neraca)
    h. Bermain gelembung sabun
    i. Mengenal benda-benda lenting
    j. Mengenal binatang

    Strategi Pembelajaran Sains
    1. Bersifat konkrit
    2. Hubungan sebab akibat terlihat secara langsung
    3. Memungkinkan anak melakukan eksplorasi
    4. Memungkinkan anak menkonstruksi pengetahuan sendiri.
    5. Memungkinkan anak menjawab persoalan ”apa” dari pada ”mengapa”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *