Metode Pembentukan Personality pada Anak Usia Dini

Metode Pembentukan Personality pada Anak Usia Dini

Dikutip dari artikel yang ditulis oleh Daviq Chairilsyah Metode Pembentukan personality pada anak diperlukan untuk bekal kehidupannya dimasa yang akan datang, Metode pembentukan personality pada anak dapat dilakukan dengan berbagai cara:

Pertama

Memberi pelajaran Anak menggunakan Contoh Konkrit Jika berkinginan mengajar disiplin dan mandiri, sangat sulit untuk memberi penjelasan bentuk-bentuk perilaku tersebut kepada anak. Tentu saja sebab karakternya yang transendental, anak-anak belum sampai pada tahap memahami bidang-bidang transendental. Tolong beri contoh konkrit. Misalnya, jika Anda mengajarkan kebersihan kepada anak-anak, Anda dapat mengajari mereka cara mandi yang benar di kamar mandi dengan mempraktikkan metode mandi kami.

Baca Juga: 11 Cara Mengasuh dan Mempertajam Kreativitas Anak

Kedua

Jangan bosan memberikan nasehat yang baik Sebagai pendidik serta orang tua, telah menjadi peran untuk menanamkan karakter serta nilai yang baik untuk anak. Namun, kebanyakan pendidik yang sering putus asa saat menemukan murid dengan kepribadian kurang baik. sehingga, penulis menyarankan agar orang tua serta pendidik tidak bosan dengan nasehat yang sama, tetapi dengan kosakata, lokasi, nada penyampaian, keadaan, serta metode yang tidak sama. Periha tersebut dilaksanakan supaya anak tidak bosan mendengarkan nasehat serta akan berpikiran buruk terhadap orang tua serta pendidik (misalnya ibu berisik, berisik, dll).

Ketiga

Memberi pelajaran Anak agar Mengendalikan amarahnya Orang terlahir dengan emosi. Terdapat emosi baik serta emosi tidak baik. Ketika emosi baik terlihat, orang-orang di sekitar bahagia. Tetapi ketika emosi negatif, terutama kemarahan, ditampilkan, mereka pasti takut, menjauh, dan berdebat dengan orang lain. Oleh karena itu, ajari anak Anda untuk mengalihkan amarah dengan cara santai, menarik napas dalam-dalam, menghindari situasi marah, dan melakukan apa yang ingin Anda lakukan saat marah.

Keempat

Melaksanakan program punishment dan reward, dan jika anak bersalah, segera berikan hukuman dan sesuaikan dengan tingkat kesalahannya. Selain itu, kita harus konsisten menghukum, dan hukuman tidak boleh dalam bentuk fisik (memukul, menendang, menarik, jatuh, dll). Misalnya, menghukum anak karena tidak membuat mereka bahagia atau menundanya. Anda tidak diperbolehkan bermain di sore hari karena Anda tidak mengerjakan pekerjaan rumah Anda hari ini. Anda juga tidak boleh menonton TV atau menunda program rekreasi keluarga yang dijanjikan. Saat memberi hadiah juga perlu direncanakan, konsisten, adil dan sesuai usia.

Baca juga: Bagaimana Perkembangan Konservasi Anak Berkembang

Kelima

Mengenalkan Allah serta keagamaan sedari balita terbukti menjadi salah satu cara paling ampuh untuk membentuk kepribadian anak. Ajaran agama menyadarkan anak tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, serta akibat dari melanggar ajaran agama.

Keenam

Menjadikan panutan pribadi yang baik selaku orang tua serta pendidik, selalu belajar mengendalikan diri dan perilaku kita. Kita tidak hanya menuntut anak-anak untuk berperilaku baik, kita juga harus menjadi panutan sejati dari perilaku yang baik. Anak-anak adalah peniru, sehingga mereka meniru semua tindakan, bahasa, sikap, dan cara berpikir kita.

Ketujuh

Memonitori sosialisasi anak usia dini ialah waktu main-main. Bukan hanya bermain di rumah, tetapi juga di luar rumah (misalnya di lingkungan sekolah atau rumah). Apakah Anda perlu memperhatikan dengan siapa anak Anda bermain dari waktu ke waktu? Terkadang hubungan yang salah membuat anak kita bermasalah: misalnya bahasa yang kasar, perilaku yang tidak pantas, sikap negatif, memikirkan situasi dan lingkungan sosial.

Kedepalam

Mengawasi anak menonton TV dapat digunakan untuk menghibur, mempelajari ilmu baru serta mendapatkan informasi dan berita terkini. Namun, untuk anak-anak, tidak semua sinetron, acara gosip, film erotis dan kekerasan dapat diterima. Secara alami, itu memiliki efek negatif pada anak-anak.

Kesembilan

Pemantauan teknologi internet oleh anak-anak di Internet bukan lagi isu baru dan sulit didapat. Komputer dan ponsel canggih memiliki akses mudah ke Internet. Ponsel sudah cukup murah, sehingga banyak orang tua yang membelikan ponsel untuk anaknya. Anda perlu memantau ini. Jika anak pintar memiliki akses internet, tidak mungkin anak itu membuka gambar porno, aksi pornografi dan kekerasan, serta sekarang banyak yang terobsesi dengan game di internet. Penulis berpendapat bahwa tidak perlu melengkapi ponsel atau komputer dengan akses internet pada anak usia dini.

Sumber: https://educhild.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPSBE/article/view/1619

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *