Ingkling, Permainan Tradisional Anak Jawa

Ingkling, Permainan Tradisional Anak Jawa

Ingkling merupakan salah satu permainan tradisonal anak Jawa khususnya Jogja. Permainan ini membutuhkan aturan main. Anak usia 5-6 tahun sudah dapat memainan permainan ini. Dibutuhkan minimal dua anak untuk saling berlawanan. Alat dan bahannya pun sangat sederhana dan mudah ditemukan.

Nama permainan ini bermacam-macam di seluruh indonesia. Misalnya saja di Jawa barat namanya bukan ingkling, tetapi  sunda manda. Meskipun memiliki nama yang berbeda, aturan main hampir sama. Artikel ini akan membahas khusus yang edisi atau gaya permainan Jawa.

Ketika bermain ingkling, maka menang dan tidaknya pemain ditentukan oleh seberapa banyak sawah yagng berhasil mereka kumpulkan. Sawah dapat diperoleh manakala anak dapat menyelesaikan satu putaran permainan. Semakin banyak putaran permainan yang mereka dapatkan, semakin banyak pula sawah yang dikumpulkan.

Alat dan bahan:

  1. Halaman yang luas lebih
  2. Kapur atau butiran tepung untuk membuat garis
  3. Pecahan genteng disebut kreweng

Langkah permainan:

  1. Buat garis kotak atau seperti jaring-jaring balok. Bentuk garis bermacam-macam, ada pula yang seperti jaring balok tetapi atasnya setengah lingkaran.
  2. Anak melalukan hompimpa jika permainan ini diikuti banyak anak atau suit jika hanya dua anak saja.
  3. Masing-masing anak sudah memiliki kerewengnya masing-masing dipegang di tangan
  4. Anak yang menang suit melempar kerewengnya di kotak pertama sebagai start
  5. lalu ia melompat ke kotak kedua dengan cata melewati kotakan pertama. Setiap kotak ayng ada krewengnya tidak boleh diinjak.
  6. Pemain dianggap mati atau gagal manakala mereka menginjak garis atau krewengnya.
  7. Kotak finish terletak di paling ujung. Setelah anak sampai sini mereka berhal memperoleh satu sawah.
  8. Sawah bisa digambar di samping kotak sebagai area pertolongan ketika anak melakukan lompatan. Sehingga sawah bisa menjadi area bantuan anak ketika melewati kreweng.

Beberapa aspek yang dapat dikembangkan dari permainan ingkling ini adalah

Aspek motorik. Yakni ketika anak melempar kreweng dan melompatinya

Aspek kognitif, yakni ketika anak memperkirakan lemparan kreweng tepat berada di kotak yang mereka tuju

Aspek bahasa, yakni ketika anak bernegosiasi dnegan teman ketika ada teman yang tidak sadar menginjak garis. Selain itu mereka juga dapat memahami aturan permainan

Aspek emosional, yakni ketika sabar menunggu giliran sampai temannya dianggap mati atau gagal.

baca juga : Petak Umpet, Permainan Anak yang Melegenda

 

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *